
Sebuah berkah bagi warga Indonesia, termasuk Aceh dengan
adanya layanan berobat gratis melalui jalur BPJS. Biaya kini bukan jadi
halangan untuk para pasien agar bisa hidup lebih baik secara medis. Kendatipun mendapat
layanan kelas -3, tetap saja jasa BPJS, JKN, JKA dan sejenisnya memberikan
peran luar biasa bagi kesejahteraan masyarakat. Sebab, sakit bukanlah perkara
yang dapat ditunda-tunda perobatannya. Demi berobat (apalagi kronis), orang
rela berhutang-hutang dahulu agar bisa mendapatkan penanganan medis sedini
mungkin.
Melihat problema kesehatan adalah term yang urgentif, dampak
selanjutnya, sudah pasti akan terjadi pembengkakan antrian bagi peserta yang
hendak berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit setempat.
Begitu juga fenomena yang terjadi di RSUDZA selaku salah
satu rumah sakit terbesar di Aceh. Dengan lengkapnya fasilitas medis yang
tersedia, menjadikan rumah sakit yang semakin populer pasca tsunami tersebut
memberikan angka antrian yang panjang bagi para konsumennya. Pasienpun harus
rela menunggu berjam-jam lamanya bahkan rela berdiri agar gilirannya tidak
terlewatkan.
Bagi para pendatang baru di RSUDZA, setidaknya ada beberapa
tips yang bisa dilakukan agar tidak mesti menunggu lama melalui jalur BPJS. Diantaranya;
Pertama, datang
saat subuh. Subuh memang waktu sakral yang paling jarang digandrungi banyak
orang. Tak heran pembunuhan para pimpinan Islam zaman sahabat rasul silam
sering terjadi saat seusai shalat subuh. Begitu juga dengan daftar antri.
Dengan datang seusai subuh, maka pasien bisa mendapat kesempatan antri yang
lebih awal tanpa terlalu lama menunggu.
Kedua, pasien bisa
datang mendekati waktu siang. Sekitar pukul 11:00 wib atau 11:30, aebab pada
fase ini, para pasien sudah mulai sedikit dimasa antri.
Akan tetapi, bukan berarti semua solusi diatas bisa
selamanya lancar dan aman. Saat subuh, pasien juga harus menunggu hingga ruang
registrasi aktif. Sedangkan saat pukul 11 keatas, berkemungkinan akan jatuh
pada masa makan siang dan menunggu waktu istirahat berakhir.
Tips selanjutnya adalah datang diwaktu istirahat siang.
Lazimnya daftar antri di RSUDZA menjelang pukul 11:30 sampai 12:00 adalah fase
isoma. akan tetapi, sebagian staf masih ada yang berjaga walau tidak lengkap
jumlahnya. Saat seperti ini, daftar antri akan berhenti dan tidak berfungsi
hingga pukul 14:00 wib. Pada tahapan ini, maka pasien bisa langsung mendaftar
melalui karyawan yang masih stay
tanpa harus antri. Dengan demikian pasien akan lebih hemat waktu tanpa berlama
menunggu seperti pasien sebelumnya.
Terakhir, tips
yang paling berpengaruh adalah adanya relasi dalam pihak RSUDZA. Opsi yang satu
ini bukan hanya efektif untuk media antrian, bahkan dalam kasus apapun, adanya
interkoneksi dengan pihak internal akan menjadikan pasien selangkah lebih
unggul dari para pengunjung lainnya.
Jika pasien memiliki koneksi dengan dokter, ia bisa
memperoleh surat khusus tanpa harus antri bahkan tak mesti berobat di rumah
sakit. Jika pasien memiliki koneksi dengan staf atau admin pendaftaran, maka ia
bisa mendapat jadwal lebih awal diluar nomor antrian. Paling buruk sekalipun,
jika pasien memiliki relasi dengan tukang parkir atau satpam, ia bisa meminta
diambilkan daftar antrian lebih awal dan bisa datang ketika urutan antriannya
sudah dekat.
0 Comments